|

DPRD Dipaksa Teken Surat Pernyataan Menolak Rencana Kenaikan Harga BBM

Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel dipaksa menandatangani surat pernyataan sikap untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Kamis (15/3).

Dalam aksinya, puluhan mahasiswa sempat adu dorong pintu gerbang dengan Satpol PP. Hal ini karena, puluhan petugas penegak Perda tersebut mengadang para demonstran masuk ke halaman DPRD. Namun, kericuhan tak berlangsung lama, karena Wakil Ketua DPRD Tb Bayu Murdani mendatangi mahsiswa dan mempersilakan masuk ke ruangan rapat paripurna untuk audiensi.
foto demo bbm 
Di dalam ruang paripurna, pertemuan dengan mahasiswa dihadiri Ketua DPRD Bambang P Rachmadi dan tiga wakil ketua, yakni Tb Bayu Murdani, Ruhamaben, dan Shihabudin Hasyim. Selanjutnya, perwakilan mahasiswa mengutarakan maksud kedatangan dan tuntutannya. Terjadi perdebatan alot antara mahasiswa dengan pimpinan Dewan. Mahasiswa bersikeras pimpinan Dewan untuk memenuhi tuntutannya. Para mahasiswa meminta pimpinan Dewan untuk menandatangani pernyataan sikap di atas selembar kertas menolak kenaikan harga BBM.
Akhirnya Tb Bayu Murdani langsung memberikan pernyataan bahwa mewakili fraksi, PDIP menolak kenaikan BBM. Sama halnya dengan politisi PKS, Ruhamaben. Sedangkan, Bambang P Rachmadi dari Demokrat dan Shihabudin Hasyim (Golkar) Menandatangani surat pernyataan sikap penolakan, namun atas nama pribadi bukan partai yang diusungnya. Setelah tuntutannya dipenuhi, mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.
Ketua KAMMI Kota Tangsel Imran Hasyim mengatakan, selain meminta pimpinan Dewan untuk menyatakan sikap kenaikan harga BBM. Pihaknya berencana meminta dukungan kepada Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. “Kami mendesak DPRD dan Walikota Tangsel untuk menolak kebijakan kenaikan harga BBM,’ ungkapnya.
Menurutnya, rencana pemerintah menaikkan harga BBM anak menyengsarakan rakyat. Hal ini karena, meskipun kenaikan direncanakan mulai  April, harga kebutuhan pokok sudah mulai naik. “Rakyat kecil yang jadi korban. Pendapatan tidak naik kebutuhan hidup semkin tinggi,” ucapnya.
Wakil DPR Kota Tangsel Tb Bayu Murdani mengatakan, penolakan berdasarkan partai politik yang diusungnya. Soalnya, fraksi pimpinan Megawati Soekarno Putri ini menolak kenaikan harga BBM. “Saya hanya pasukan fraksi dari partai politik saja. Parpol saya menolak kenaikan harga BBM,” terangnya.(riz/man/ags/del)
Sumber : Radar Banten | Hal.18 | Jumat, 16 Maret 2012

Posted by Admin on Sunday, March 18, 2012. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 comments for "DPRD Dipaksa Teken Surat Pernyataan Menolak Rencana Kenaikan Harga BBM"

Leave a reply