Duet Hidayat-Didiek Cagub Terpopuler
Berdasarkan survei Lab Fisip Unas dan Madani Institute, popularitas duet Hidayat-Didiek mampu mengalahkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Ahok.
Popularitas Hidayat-Didiek mencapai 32,20 persen. Sedangkan Foke-Nachrowi sebesar 30,90 persen. Pasangan Jokowi-Ahok berada di peringkat ketiga sebanyak 28,20 persen.
Popularitas tiga pasangan lainnya kurang dari lima persen. Duet Alex Nurdin-Nono Sampono mencapai 4,40 persen, Faisal Basri-Biem Benyamin 3,70 persen, dan Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria cuma 0,60 persen.
Sebenarnya, popularitas pasangan Foke-Nachrowi unggul di empat wilayah, yakni Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan. Namun, selisihnya tak terlalu besar dibandingkan duet Hidayat-Didiek.
Popularitas pasangan Hidayat-Didiek unggul di wilayah Jakarta Barat. Di wilayah ini popularitas duet yang dijagokan Partai Keadilan sejahtera ini menang telak dibandingkan pasangan Foke-Nachrowi.
Duet Jokowi-Ahok tercatat paling populer di wilayah Kepulauan Seribu.
Menurut hasil survei itu, pasangan Foke-Nachrowi paling populer di kalangan usia 56 tahun ke atas. Sedangkan, duet Hidayat-Didiek paling populer di kalangan pemilih berusia 21-40 tahun.
Duet Jokowi-Ahok paling populer di kalangan pemilih berusia di bawah 20 tahun.
Thursday, May 03, 2012 | Posted in NEWS, SLIDER | Read More »
Liqo’ Jama’i Di Saung DPC
Tuesday, May 01, 2012 | Posted in KIPRAH DPC, SLIDER | Read More »
Banyak yang Hilang dari Diri Kita
Saudaraku,
Membandingkan antara kita hari ini dan masa-masa lalu, akan terasa bahwa ada banyak hal yang hilang dari diri kita. Kita dahulu, yang mungkin baru memiliki ilmu dan pemahaman yang sedikit, tapi banyak beramal dan mempraktikkan ilmu yang sedikit itu. Kita dahulu, yang barangkali belum banyak membaca dan mendapatkan keterangan tentang Allah, tentang Rasulullah SAW, tentang Islam, tapi terasa begitu kuat keyakinan dan banyak amal shalih yang dikerjakan. Kita dahulu, yang belum banyak mendengarkan nasihat, diskusi, arahan para guru dalam menjalankan agama, tapi seperti merasakan kedamaian karena kita melakukan apa yang kita ketahui itu. Meskipun sedikit.
Saudaraku,
Banyak yang hilang dari diri kita…
Saudaraku,
Dahulu, sahabat Ali radhiallahu anhu pernah mengatakan bahwa kelak di akhir zaman akan terjadi sebuah fitnah. Antara lain, ia menyebutkan, "…Ketika seseorang mempelajari ilmu agama bukan untuk diamalkan," itulah ciri fitnah besar yang akan terjadi di akhir zaman. Sahabat lainnya, Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu juga pernah menyinggung hal ini dalam perkataannya, "Belajarlah kalian, dan bila kalian sudah mendapatkan ilmu, maka laksanakanlah ilmu itu." Ilmu dan amal, dua sisi mata uang yang tak mungkin dipisahkan. Tapi kita, sepertinya, kini lebih berilmu namun miskin dalam amal…
Saudaraku,
Perhatikanlah, apa saja yang hilang dari diri kita selama ini…?
Barangkali kita termasuk dalam ungkapan Al Hasan Al Bashri rahimahullah ini. Ia mengatakan, "Aku pernah bertemu dengan suatu kaum yang mereka dahulunya adalah orang-orang yang memerintahkan yang makruf dan paling melaksanakan apa yang diserukannya. Mereka juga orang yang paling melarang kemungkaran dan mereka sekaligus orang yang paling menjauhi kemungkaran itu. Tapi kini kita ada di tengah kaum yang memerintahkan pada yang makruf sementara mereka adalah orang yang paling jauh dari yang diserukan. Dan paling banyak melarang kemungkaran, sedangkan mereka adalah orang yang paling dekat melaksanakan kemungkaran itu. Bagaimana kita bisa hidup dengan orang yang seperti mereka?"
Saudaraku,
Berhentilah sejenak di sini. Duduk dan merenungkan untuk memikirkan apa yang kita bicarakan ini. Perhatikanlah apa yang dikatakan lebih lanjut oleh Sayyid Qutb rahimahullah, "Sesungguhnya iman yang benar adalah ketika ia kokoh di dalam hati dan terlihat bekasnya dalam perilaku. Islam adalah akidah yang bergerak dinamis dan tidak membawa yang negatif. Akidah Islam itu ada dalam alam perasaan dan bergerak hidup mewujudkan indikasinya dalam sikap luar, terterjemah dalam gerak di alam realitas."
Saudaraku,
Jika banyak yang baik-baik, yang hilang dari diri kita, mari memuhasabahi diri sebelum beramal, melihat apa yang menjadi orientasi dan tujuan amal-amal kita selama ini. Jika kita memeriksa niat sebelum beramal, berarti kita sudah membenahi sesuatu yang masih bersifat lintasan hati. Dan itu akan lebih mudah melakukannya. Karena asal muasal suatu pekerjaan itu adalah lintasan. Lintasan hati, dan keinginan hati itu bisa menjadi kiat sampai kemudian menjadi waswas. Dari waswas muncul dorongan untuk dilahirkan dalam bentuk tindakan. Imam Ghazali mengatakan, "Jalan untuk membersihkan jiwa adalah dengan membiasakan pekerjaan yang muncul dari jiwa yang bersih secara sempurna."
Saudaraku,
Jika kita bicara, maka kita sebenarnya diajak bicara oleh diri kita sendiri melalui kata-kata itu. Kata-kata yang kita keluarkan, sebenarnya pertama kali ditujukan pada diri sendiri, sebelum orang lain. Jika kita mendapatkan ilmu, kitalah orang pertama yang harus melakukannya. Dengan perenungan lebih jauh, sahabat Rasulullah SAW yang terkenal dengan sikap zuhudnya, Abu Darda radhiallahu anhu mengatakan, "Aku paling takut kepada Rabbku di hari kiamat bila Dia memanggilku di depan seluruh makhluk dan mengatakan, "Ya Uwaimar." Aku menjawab, "Ya Rabbku…" Lalu Allah mengatakan, "Apakah engkau mengerjakan apa yang sudah engkau ketahui?" Seorang ulama, Syaikh Jibrin yang baru saja wafat meningalkan tulisan begitu menyentuh tentang ini. Ia mengutip sebuah hadits qudsi, bahwa Allah SWT berfirman, "Idzaa ashanii man ya'rifunii, salath tu alaihi man laa ya'rifunii…" Jika orang yang mengenal-Ku melakukan maksiat kepada-Ku, Aku kuasakan dia kepada orang yang tidak mengenal-Ku…"
Saudaraku,
Banyak hal baik yang telah hilang dari diri kita. [M. Lili Nur Aulia, sumber: Tarbawi edisi 209 Th.11 - bersamadakwah.com]
Friday, April 27, 2012 | Posted in OASE | Read More »
DPD PKS Tangsel adakan Pelatihan Jurnalistik.
Sunday, April 22, 2012 | Posted in NEWS, SLIDER | Read More »
Pasangan Hidayat-Didik Akan Pasarkan Batik Khas Betawi "Beresin Jakarta"
DR. HM. Hidayat Nur Wahid, MA Calon Gubernur DKI 2012-2017 dari pasangan Hidayat-Didik
Hidayat mengakui jika batiknya hasil kreasi anak muda PKS yang akan disosialisasikan dalam waktu dekat kepada publik. Ia pun belum memastikan apakah batik tersebut akan dihibahkan atau dapat dijual sebagai souvenir untuk pendanaan kampanye.
"Bisa juga menjadi sarana untuk pendanaan tim kampanye tapi ini tidak komersial," harap Hidayat kepada awak media di bilangan Mampang, Jakarta, Rabu (4/4/2012).
"Nanti di kemeja batik itu ditulis "Ayo Beresin Jakarta". Batik itu kita patenkan dulu agar tidak dicuri oleh Malaysia," seloroh mantan ketua MPR RI ini.
Hidayat lalu membuka sedikit karakteristik batik tersebut yaitu terdapat gambar Monas atau Ondel-Ondel yang menjadi ikon Jakarta. Selain itu, terdapat pula corak pohon dan buah-buahan khas Jakarta seperti duku atau cempedak.
"Batik ini merupakan sumbangsih dan bukti cinta kami kepada Jakarta," pungkas Hidayat. (isn)
Saturday, April 21, 2012 | Posted in NEWS, SLIDER | Read More »
Dilema PKS
1. tadi pagi saya menyimak dialog yang konstruktif di tvone tentang #DilemaPKS antara Suara dan Syari'ah :)
2. #DilemaPKS itu merupakan judul sebuah buku yang ditulis oleh Pengamat Politik @BurhanMuhtadi yang merupakan tesis S2 beliau di ANU, Aussy
3. Dialog pagi tadi langsung menghadirkan beliau selaku penulis, juga tokoh PKS, yaitu Bapak Sekjend @anismatta
4. menurut @BurhanMuhtadi tema sentral buku #DilemaPKS ini mendasarkan tentang PKS yang mencoba memadukan antara islam dan demokrasi.
5. PKS yang coba memadukan antara islam dan demokrasi dalam satu tarikan nafas :), lalu pada saat yang sama menggabungkan 2 gerakan
6. Dua gerakan sekaligus, yaitu gerakan sosial ddan politik #DilemaPKS
7. maka dilema seperti inilah yang menurut penulis - berdasarkan teori politik yang beliau pelajari - sedang dirasakan oleh PKS
8. karena menurut beberapa ilmuwan politik internasional, agak sulit membayangkan tentang bersatunya antara islam dan demokrasi
9. Huntington merupakan satu dari prototype ilmuwan sosial dan politik yang mengamini pendapat tentang dilema itu
10. berdasarkan social movement theory juga agak sulit membayangkan gerakan sosial dan politik yang bersatu padu dalam satu lembaga
11. gerakan sosial adalah milik ormas atau organisasi sosial lainnya, sedangkan partai politik berkiprah dalam sebuah gerakan politik.
12. karena PKS sebagai sebuah partai, adalah parpol yang paling sering (data kompas dan republika) melakukan aksi2 sosial
13. sebut saja aksi2 demonstrasi, penanggulangan bencana alam, kerja2 baksi sosial, dsb
14. dua tema besar ini yang menurut @BurhanMuhtadi dalam dialog pagi tadi coba dia teliti dalam tesis yang sekarang sudah berbentuk buku :)
15. Nah, Pak @anismatta mencoba menjawab atau lebih tepatnya menjelaskan tentang PKS dengan semua keunikan (baca : keistimewaan).
16. terlalu singkat memang penjelasan beliau (karena waktunya juga singkat), tapi saya coba untuk menjelaskan tentang apa yang disampaikan
17. sebenarnya PKS menyelesaikan tema2 tentang suara dan syari'ah, gerakan sosial dan gerakan politik
18. Pada titik itu (Ideologis, Idealisme, Filosofis), PKS (kader2 utamanya) sudah tidak ada masalah lagi, sudah final
19. PKS menjadikan Islam sebagai ideologi bagi partai. karena itu, partai ini mendasarkan kerja2 politiknya kepada agama ini
20. itulah yang menyebabkan partai ini tidak mengalami kegalauan, atau dilema yang disinyalir oleh beberapa ilmuwan politik.
21. saya tidak meragukan analisa2 ilmuwan politik itu, dan bahkan beberapa saya nilai objektif, seperti analisa @BurhanMuhtadi
22. cuma maaf kalau yang saya ragukan adalah pisau analisa yang mereka gunakan dalam membedah PKS, yaitu teori2 sosial dan politik barat
23. karena teori2 itu memang bersumber pada konteks yang sifatnya sekular, memisahkan antara agama dan kehidupan, terutama politik
24. sehingga idealisme yang bersumber dari agama rasanya tidak mungkin bisa bersanding dengan kerja2 politik
25. kerja2 politik yang selalu identik dengan opportunistik, pragmatis, tipu daya, dan statemen2 negatif lainnya. Sehingga wajar jika....
26. jika mereka meragukan kemampuan PKS dalam mengusung nilai2 agama (islam) dalam kerja2 politik, menyandingkan haq dan batil :)
27. wajar karena mereka membedah PKS dengan pisau analisa yang berbeda dengan yang digunakan oleh kader2 PKS.
28. maka itulah statement @anismatta dalam dialog pagi. bahwa mereka sudah selesai dengan perdebatan suara dan syariah, partai terbuka, dsb
29. sudah selesai pada titik ideologi yang melahirkan nilai2 idealisme, filosofis dalam perjuangan
30. sudah relatif selesai juga dalam titik strategis, walau tetap dalam korelasi positif terhadap waktu dan faktor eksternal lainnya
31. tapi mungkin memang harus lebih banyak dan melakukan akselerasi dalam tataran teknis. sebuah kesadaran, atau sikap mental
32. sikap mental untuk menjadikan nilai2 islam yang syumul, sempuna, dan komprehensif, sehingga menjadi laku secara kolektifitas
33. inilah sebenarnya yang sering sekali disampaikan Sekjend PKS, yaitu @anismatta dalam tulisan2 dan taujih2nya
34. bahwa kemuliaan, kebesaran, serta keagungan islam tidak lengkap kalau tidak bertemu dengan manusia2 yang juga mulia, besar dan agung
35. dan inilah sebenarnya yang menjadi tantang islam di dunia dewasa ini, yaitu mempertemukan islam yang agung dengan pahlawan2nya.
36. undur diri dulu tweps, nanti kultwitnya saya lanjutkan ada agenda mendesak harus diselesaikan :)
37. baiklah, kita lanjut bincang tentang dialog pagi tadi bersama @anismatta & @BurhanMuhtadi membahas buku #DilemaPKS
38. sebelumnya saya bilang kalau @anismatta mengatakan dalam dialog pagi tadi dan dipengantar buku #DilemaPKS bahwa PKS sudah selesai dengan
39. PKS sudah selesain dengan ideologinya, yaitu islam. sedang islam sudah jauh2 hari mendeklarasikan diri sebagai agama sempurna (QS 4 : 3)
40. Maka Anis mengatakan bahwa yang paling penting sekarang bagi kader2 PKS adalah menyadari sepenuhnya tentang islam itu sendiri
41. tentang Islam yang sempurna, dan kemampuannya (Islam) untuk hadir dalam semua konteks kehidupan, kapan dan dimanapun.
42. termasuk kemampuan islam dalam menghadapi dan survive dalam kehidupan berdemokrasi
43. pesimisme tentang perpaduan antara islam dan demokrasi mungkin saja berasal dari keraguan (bersumber dari ketidakpahaman) ttg islam
44. Anis mengakui bahwa partai yang mengusung ideologi tertentu (apapun ideologinya) pasti akan menemukan fakta bahwa dilemanya....
45. bahwa dilemanya selalu terletak antara idealisme dan kapasitasnya, termasuk PKS. Sebab, ideologi membutuhkan pembuktian di lapangan
46. ideologi dan manusia ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. ideologi besar pasti membutuhkan manusia yang besar pula
47. maka debat2 yang membincangkan keraguan islam sebagai sebuah ideologi dengan turunannya, seperti partai terbuka, mampukah islam survive
48. mampukah islam survive dalam demokrasi, apakah PKS nantinya akan bisa menjadi partai besar, adalah debat yang harus diminimalisir
49. jauh lebih produktif berbicara dan bekerja untuk menjadi manusia muslim yang diinginkan oleh islam (tentang ini dikupas lengkap oleh..
50. ....... oleh @anismatta dalam bukunya #ModelManusiaMuslim)
51. meningkatkan kemampuan kader secara kolektif agar benar2 pantas untuk menjadi 2 sisi mata uang bagi islam. agama dan manusia agung
52. pertumbuhan kapasitas itu menurut Anis adalah tentang dialektika antara tantangan dan respon. Dinamika sejarah selalu tercipta begitu
53. apa yang dihadapi PKS sebagai sebuah partai hari ini adalah cara Allah untuk membuat partai ini menjadi lebih besar, tidak selesai....
54. membuat PKS menjadi lebih besar, tidak hanya selesai sekedar menjadi pertai menengah saja. apalagi PKS tidk terbntuk untk Indonesia saja
55. tentunya tergantung dengan respon yang diambil oleh PKS secara kolektif, memilih respon belajar untuk menghadapi tantangan2 itu
56. belajar dengan tidak hanya ada pada individu saja tapi juga dalam skala organisasi, dan kepemimpinan (leadership)
57. maka belajar menjadi usaha untuk mendekatkan jarak antara sebuah ideologi dan kapasitas organisasi yang mengusungnya
58. belajar adalah usaha untuk mendekatkan jarak antara islam dan PKS sebagai pertai pengusung
59. pembelajaran selalu merupakan rahasia di balik semua fenomena pertumbuhan jangka panjang dalam sejarah masy di dunia ini (Anis Matta)
60. maka itulah yang menurut Anis penting dilakukan oleh kader2 PKS, yaitu belajar dan seterusnya begitu
61. menurut saya, pertama sekali yang harus dipelajari adalah tentang islam itu sendiri, karena PKS berjuang untuk dan bersama islam
62. pemahaman yang menyeluruh, lengkap, komprehensif tentang islam itu akan menghasilkan kerja2 yang efektif dan produktif
63. ingat, pemahaman itu sendiri tidak hanya kerja akal, walau memang akal itu sendiri berpengaruh besar. pemahaman itu tntang akal dan hati
64. Hasan Albanna (Pendiri IM) sendiri mengatakan bahwa Pemahaman tentang Islam (Alfahm) adalah rukun bai'at yang pertama bagi para ikhwan
65. pemahaman yang baik tentang islam itulah yang membuat kader2 PKS mempunyai sikap mental, kesadaran yang laik sebagai pemimpin
66. itulah, saya optimis PKS akan bisa memimpin dan bekerja untuk Indonesia dan bahkan dunia, waktu yang akan menjawab
67. tapi memang perlu untuk melakukan akselerasi dalam belajar, agar waktu yang dinanti tidak terlalu panjang dan lama
68. sesegera mungkin PKS memang harus menyelesaikan permasalahan dalam negeri, karena dunia sudah rindu menanti :)
69. PKS tidak hanya bekerja untuk Indonesia tapi juga bagi seluruh dunia. Bukankah kita memang terlahir untuk menjadi pemimpin bagi dunia?
70. Sekian tweps bincang tentang #DilemaPKS, mohon RT jika berkenan, salam untuk semua:)
Demikian kulwit tentang buku Dilema PKS dari Aang Kunaifi, semoga bisa menjawab sebagian rasa penasaran mengenai buku karya Burhanuddin Muhtadi tersebut.
Thursday, April 05, 2012 | Posted in NEWS, SLIDER | Read More »
Penjelasan Resmi PKS Atas Penolakan Kenaikan Harga BBM
- Ruang anggaran subsidi dan dana cadangan risiko energi sebesar Rp 225 trilliun yang telah ditetapkan sangat memungkinkan bagi pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM Bersubsidi. Dalam anggaran subsidi energi tersebut telah ditetapkan besaran Subsidi BBM, LPG, dan BBN sebesar Rp137,4 triliiun; Subsidi listrik sebesar Rp65 trilliun; dan alokasi cadangan risiko energi sebesar Rp23 trilliun.
- PKS berpandangan bahwa ketika harga BBM tidak dinaikkan, maka anggaran subsidi BBM akan membutuhkan tambahan sekitar Rp54 triliun. Namun dengan tidak ada kenaikan harga BBM tahun ini, maka tentunya tidak ada dana untuk kompensasi sebesar Rp30 triliun yang telah ditentukan dalam APBNP 2012, sehingga kekurangan dana menjadi sebesar Rp24 triliun. Dan kekurangan dana ini seharusnya akan dapat ditutup dengan alokasi cadangan risiko energi sebesar Rp23 trilliun, sehingga kekurangannya hanya Rp1 triliun, yang seharusnya dapat ditutup dengan pengaturan penyaluran BBM Bersubsidi agar tepat sasaran.
- itu masih terdapat banyak alternatif lainnya untuk menutup kekurangan dana sebesar Rp24 triliun (jika tidak menggunakan alokasi cadangan risiko energi sebesar Rp23 trilliun) diantaranya dengan:
- Mempertahankan penerimaan pajak tetap seperti target dalam APBN 2012. Penerimaan pajak dalam RAPBNP 2012 turun sebesar Rp20,83 triliun (dari rencana semula Rp1.032,57 triliun dalam APBN tahun 2012 menjadi Rp1.011,73 triliun), seharusnya tidak terjadi mengingat kondisi tax ratio yang masih potensial untuk bisa ditingkatkan. Hal ini juga akan dapat dicapai dengan melakukan extra effort dalam rangka menghapus mafia perpajakan, meningkatkan tax compliance khususnya wajib pajak KPP large tax office dan KPP Khusus, serta menurunkan tingkat tax evasion melalui upaya transfer pricing khususnya oleh perusahaan asing. Kepatuhan perusahaan untuk membayar pajak secara benar harus terus ditingkatkan, saat ini baru sekitar 500 ribu perusahaan yang membayar pajak. Selain itu dengan struktur pendapatan penduduk di Indonesia (BPS, 2010): 8,8 juta berpenghasilan diatas USD 14.000 pertahun dan 25 juta berpenghasilan USD 5.500 pertahun, maka seharusnya penerimaan dari Wajib Pajak (WP) Pribadi juga bisa naik. Penerimaan pajak dari sektor-sektor yang diindikasi masih under tax, seperti pertambangan dan telekomunikasi masih potensial ditingkatkan. Dalam APBN-P 2012 akhirnya penerimaan perpajakan telah disepakati menjadi Rp 1.016,2 triliun naik sebesar Rp4,5 triliun dari rencana dalam RAPBN-P 2012 yang sebesar Rp1.011,7 triliun.
- Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga masih potensial untuk ditingkatkan. Penerimaan royalti dan bagi hasil migas dan pertambangan perlu dioptimalisasi dengan mereview dan melakukan audit penentuan cost recovery, serta melakukan audit kinerja pertambangan. Kementerian terkait juga perlu melakukan upaya serius untuk mengolah minyak bagian pemerintah di kilang-kilang dalam negeri, sehingga nilai tambah sektor migas dapat optimal bagi perekonomian domestik. Dalam APBN-P 2012 akhirnya penerimaan PNBP telah disepakati menjadi Rp 341,1 triliun naik sebesar Rp9,2 triliun dari rencana dalam RAPBN-P 2012 yang sebesar Rp 331,9 triliun.
- Potensi penghematan belanja barang dan pegawai masih sangat besar. Potensi penghematan belanja barang tahun 2012 ini menurut Kementerian Keuangan akan dapat mencapai Rp18 triliun. Jika penghematan belanja barang dan pegawai dilakukan lebih progresif, diharapakan akan menghemat minimal Rp20 triliun. Dalam RAPBN-P tahun 2012 alokasi anggaran untuk belanja pegawai direncanakan mencapai Rp212,24 triliun, yang hanya menurun Rp3,61 triliun atau 1,7 persen, sedangkan alokasi anggaran belanja barang direncanakan mencapai Rp186,55 triliun, hanya menurun sebesar Rp1,44 triliun (0,8 persen) belum signifikan. Belanja pegawai dan belanja barang ini masih jauh lebih besar dari belanja modal. Belanja barang (termasuk jasa) selama ini masih banyak yang tidak tepat dan bersifat pemborosan, termasuk biaya perjalanan dinas. Selain itu dengan remunerasi birokrasi yang sudah berjalan, seharusnya juga terjadi penghematan belanja pegawai melalui penggurangan honor-honor kegiatan birokrasi yang tidak tepat.
- Memanfaatkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) secara optimal. SAL tahun 2011 mencapai Rp96,6 triliun yang merupakan penjumlahan dari SAL 2010 sebesar Rp57 triliun dan SILPA tahun 2011 sebesar Rp39,2 triliun. Dalam rencana pemerintah SAL akan dipakai untuk menutup defisit dalam RAPBNP 2012 baru sebesar Rp56,17 triliun. Dengan demikian masih ada sisa SAL 2011 yang belum digunakan sebesar Rp40 triliun. Tentu saja SAL dapat dialokasikan untuk cadangan fiskal tetapi mengingat pengalaman tahun-tahun sebelumnya dimana penyerapan anggaran tidak optimal maka cadangan fiskal tidak harus terlalu besar, karena akan terdapat SILPA di tahun 2012.
- PKS memandang, jika kementrian-kementrian terkait dapat menyelesaikan instrumen-instrumen pengaturan dan berbagai kebijakan terkait tatakelola energi nasional maka pembengkakan subsidi energi akan dapat dihindari dan penghematannya juga akan besar. Pembengkakan subsidi energi selama ini terjadi diantaranya karena:
- Ketidaksungguhan kementerian terkait dalam menyiapkan sistem dan infrastruktur pengaturan BBM Bersubsidi berdasarkan roadmap yang telah disepakati.
- Berdasarkan laporan BPH Migas tahun 2011 terjadi penyimpangan penyaluran BBM bersubsidi sebesar Rp 7,01 triliun per tahun.
- Adanya temuan BPK tahun 2011 terkait inefisiensi di tubuh PLN sebesar Rp 19,7 triliun akibat tidak adanya pasokan gas untuk pembangkit PLTG PLN, sehingga PLN harus menggunakan BBM.
- Mundurnya commercial operation date (COD) PLTU 10.000 MW Tahap I yang mengakibatkan meningkatnya penggunaan BBM, sehingga Kementerian ESDM mengajukan tambahan biaya pembangkitan sebesar Rp26 triliun.
- Perkembangan subsidi listrik yang meningkat secara tajam, juga disebabkan karena diperluasnya jumlah penerima subsidi sehingga semua golongan dan tarif mendapatkan subsidi. Skema seperti ini mengakibatkan sasaran program subsidi listrik menjadi tidak tepat, karena pelanggan baik dari golongan rumah tangga, bisnis, dan industri yang memiliki kapasitas daya terpasang sangat besar, memperoleh subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi golongan tidak mampu (berkapasitas daya kecil seperti pelanggan 450 VA dan 900 VA). Jumlah pelanggan diatas 6600 VA memang tidak terlalu banyak, namun dilihat dari pemakaiannya yang sangat besar, maka besaran subsidi yang dikeluarkan justru banyak diserap pelanggan bisnis dan Industri besar tersebut. Ini kesalahan serius dalam pengaturan subsidi listrik yang perlu dirombak.
- Kenaikan harga BBM Bersubsidi secara merata, dengan tidak disertai kebijakan “pemilahan” sekaligus “pemihakan” (discriminative and affirmative policy) tidak akan mendorong perbaikan arah kebijakan subsidi agar semakin tepat sasaran dan juga pengembangan energy mix dan diversifikasi energi yang semakin sehat dalam jangka menengah, terutama untuk transportasi.
- PKS memandang bahwa terdapat kegagalan perencanaan anggaran dan pengelolaan korporasi PLN yang terlihat dalam pembengkakan pengajuan tambahan subsidi listrik. Dalam Nota keuangan RAPBN 2012 pemerintah mengajukan kenaikan sebesar Rp48,05 triliun (dari Rp45 triliun menjadi Rp93,05 triliun) atau meningkat sebesar 107%. Usulan tersebut kemudian dikoreksi oleh kesepakatan rapat kerja (raker) komisi VII bersama dengan kementerian terkait menjadi Rp64,5 trilliun. Permasalahan kemudian timbul setelah dilakukan perhitungan ulang oleh PLN, ternyata tidak mencukupi untuk menutup biaya operasional dan kewajiban PT PLN, dampaknya Debt Service Coverage Ratio (DSCR) PT PLN menjadi 34%. Sehingga pemerintah mengajukan ulang anggaran subsidi PT PLN sebesar Rp91 trilliun, yang kemudian ditolak oleh Rapat Konsultasi pimpinan DPR. PKS memandang bahwa tambahan subsidi listrik tersebut disebabkan karena tidak terealisasinya program-program PT PLN secara baik, kegagalan memenuhi target percepatan pembangkit listrik 10.000 MW dan kegagalan menjalankan kebijakan fuel mix sehingga menyebabkan terjadinya inefisiensi di tubuh PT PLN dan membebani keuangan korporasi. PKS menilai pemerintah perlu segera membenahi secara total dan serius manajemen pengelolaan PT PLN. Selain itu perlu dilakukan audit kinerja lanjutan oleh BPK untuk mengevaluasi kinerja PT PLN terkait program percepatan pembangkit listrik 10.000 MW sampai dengan sekarang. Sehingga kesalahan korporasi PLN yang terjadi tidak membebani keuangan negara dan merugikan rakyat.
Wednesday, April 04, 2012 | Posted in LIPUTAN MEDIA, NEWS, SLIDER | Read More »
Effendi Ghazali : PKS, Partai Konsisten Sekali
Efendi Ghazali memberikan gelar bahwa PKS adalah Partai Konsisten Sekali. Gelar ini disematkan ke PKS karena melihat perjuangan PKS memperjuangkan aspirasi Rakyat secara konsisten. Apresiasi ini disampaikan Efendi Ghazali disampaikan melalui METROTV Live Breaking News saat dimintai komentarnya selepas rapat paripurna selesai.
Sebagaimana diketahui bahwa PKS memilih opsi 1 untuk mempertahankan pasal 7 ayat 6 tanpa ada perubahan. Opsi ini melarang secara tegas terhadap Pemerintah untuk menaikan harga BBM.
Lebih lanjut Efendi Ghazali mengungkapkan bahwa publik Indonesia semakin jelas partai mana yang benar-benar memperlihatkan keseriusanya membela rakyat. Meskipun kalah dalam rapat paripurna, kekalahan PKS adalah kalah secara terhormat. [rv]
Friday, March 30, 2012 | Posted in LIPUTAN MEDIA | Read More »